Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat inflasi yang terjadi selama Maret 2024 sebesar 0,63 persen dengan IHK 106,37 persen. Bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan, komoditas sandang turut memberikan andil inflasi.

Kepala BPS Jember Tri Erwandi, Senin (1/4/24) mengatakan, setiap bulan Ramadan harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan karena permintaan cukup tinggi. Sehingga angka inflasi juga naik.

Terutama pada komoditas kebutuhan makanan dan pakaian. Daging ayam banyak diminati karena menjadi sajian yang mudah dihidangkan di bulan Ramadan. Sedangkan terkait kebutuhan sandang, jelang hari raya ada tradisi yang seolah mengharuskan untuk mengenakan pakaian baru.

Tri menyebut meski ada program Jember Obral Gede (Joged) tetapi permintaan belum bisa semuanya dipenuhi. Sehingga andil inflasinya masih cukup tinggi.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan adalah cabai rawit, cabai besar, jeruk, dan kentang.

Dari sebelas kota IHK di Jawa Timur, Jember menduduki posisi inflasi terendah keempat. Setelah Banyuwangi, Kota Surabaya dan Kediri. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,77 persen.

Inflasi Jember sedikit berada dibawah Jatim yang mengalami inflasi 0,64 persen dan di atas inflasi nasional sebesar 0,52 persen.(thn)