Anggota fraksi Gerindra DPRD Jember Alfian Andri Wijaya sebut Bupati Hendy gagal memenuhi janji politiknya yang tertuang dalam RPJMD. Hal itu dikatakan Alfian saat ditemui seusai rapat Paripurna penyerahan rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati tahun anggaran 2023, Kamis (25/4/24).

Alfian menjelaskan, salah satu program dan janji Bupati Jember mengentaskan kemiskinan. Namun berdasarkan dokumen LKPJ Bupati Jember 2023 dapat dilihat bahwa Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember tidak menyasar bidang ekonomi yang menopang pertumbuhan ekonomi di Jember.

Hanya menyasar kelompok-kelompok tertentu, dampaknya investasi yang telah dilakukan tidak dapat mengentaskan kemiskinan sebagaimana janji Bupati Jember.

Dirinya sangat menyayangkan hal tersebut karena LKPJ tahun anggaran 2023 merupakan LKPJ terakhir Bupati menjabat saat ini.

Kemudian dalam bidang pendidikan, lanjut Alfian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih belum maksimal bahkan kalah dengan kabupaten tetangga. Artinya penggunaan anggaran pendidikan di Jember belum maksimal untuk memajukan sektor pendidikan. Terbukti banyak gedung-gedung sekolah yang rusak.

Termasuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Jember Barat. Alfian menyampaikan perbaikan jalan dengan anggaran multiyears nyatanya baru seumur jagung sudah banyak yang rusak. Bagi masyarakat hal itu patut dicurigai mengindikasikan adanya dugaan korupsi.

Berdasarkan dokumen LKPJ Bupati Jember Tahun 2023 diketahui angka kemiskinan di kabupaten Jember meningkat dari tahun 2022. Pada 2022 persentase penduduk miskin di Jember 9,39 % dan meningkat menjadi 9,51% pada 2023 atau sebanyak 236 ribu lebih penduduk miskin.

Sebelumnya, Bupati mengakui bahwa dari ribuan sekolah rusak di Jember, baru sekitar 800 yang telah diperbaiki. Kemudian untuk jalan rusak, masih ada sekitar 350 kilometer yang belum diperbaiki. Bupati menyampaikan alasannya karena tidal adannya anggaran.(thn)