APPI: IMPOR BERAS TURUT MENYEBABKAN ANJLOKNYA HARGA PADI SAAT PANEN

APPI: IMPOR BERAS TURUT MENYEBABKAN ANJLOKNYA HARGA PADI SAAT PANEN

APPI: IMPOR BERAS TURUT MENYEBABKAN ANJLOKNYA HARGA PADI SAAT PANEN

Ditengah musim panen raya padi di sejumlah daerah, harga gabah anjlok. Per (30/3/24) harga gabah di Jember dengan kadar air 15 persen di tingkat petani dikisaran angka Rp4.800 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp5.300 per kilogram.

Sekretaris Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jatim, Iskak, mengatakan, anjloknya harga ini selalu berulang setiap kali datangnya musim panen. Dan hal itu tidak diimbangi dengan biaya tenaga kerja yang semakin mahal.

Dirinya menyoroti kebijakan pola tanam dan tata tanam selama ini yang diatur sedemikian rupa sehingga fenomena jatuhnya harga saat panen pasti terjadi dan bahkan untuk musim yang akan datang.

Menurutnya, bila petani bisa menanam dengan waktu yang berbeda sehingga setiap hari bisa panen, maka harga akan lebih stabil. Saat harga naik petani bisa menikmati dan saat turun, harganya tidak terlalu anjlok.

Kemudian penggunaan pupuk organik, lanjut Iskak, per hektar kebutuhan selama satu musim minimal mencapai 1 ton. Artinya butuh sekitar 20 sak. Berarti ada penambahan biaya tenaga kerja untuk pemupukan dan mengangkut pupuk tersebut. Hal inilah yang membuat petani enggan menggunakan pupuk organik.

Iskak menyebut, isu beras impor juga menyebabkan jatuhnya harga gabah. Selain itu panen raya di sejumlah daerah membuat beras keluar masuk dari berbagai daerah selain Jember.

Ia menambahkan, resi gudang yang menjadi tanggung jawab pemerintah hingga saat ini juga tidak pernah difungsikan dengan baik.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B