Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember telah memetakan kerawanan sejumlah daerah sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Jember, Sanda Aditya, Selasa (28/5/24) menjelaskan, wilayah perkotaan justru menjadi atensi. Berkaca pada pemilu kemarin, dua dari tiga kecamatan di kota masih menimbulkan residu.
Bukan tanpa alasan, daerah kota justru menjadi daerah rawan karena populasi jumlah pemilih yang banyak serta banyaknya posko-posko pemenangan calon.
Kemudian daerah perbatasan seperti Sumberbaru, Jelbuk, Sukowono, Silo. Pilkada kali ini juga berbarengan dengan pemilihan gubernur. Sehingga dikhawatirkan terjadi pergeseran pemilih.
Sedangkan kerawanan money politic pada pilkada sebelumnya yang pernah disidangkan hingga putusan, terjadi di Bangsalsari. Daerah dengan kerawanan demografi, sulitnya akses dalam pengiriman logistik terdapat di Tempurejo dan Silo.
Bawaslu mencoba meminimalisir kerawanan di daerah tersebut. Untuk mencegah money politic misalnya. Bawaslu memiliki Kampung anti money politic yang akan digalakkan kembali.
Sosialisasi Bawaslu juga akan menyasar kalangan pemula, melalui Bawaslu goes to school mengajak generasi muda turut mengawasi jalannya pilkada.
Bawaslu mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak bersikap, meski memiliki calon fanatik yang didukung. Kampanye boleh saja dilakukan, tetapi terkait money politic dan hoax jangan sampai dijadikan alat untuk proses pemenangan.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.