Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Jember mencatat inflasi yang terjadi selama April 2024 sebesar 0,29 persen dengan IHK 106,68. Inflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga atau LPG.

Kepala BPS Jember Tri Erwandi, Kamis (2/5/24) mengatakan, kelangkaan LPG yang sempat terjadi saat lebaran kemarin memberikan andil inflasi paling tinggi kedua setelah bawang merah.

Komoditas lain penyumbang inflasi adalah tomat, perhiasan, jagung manis, minyak goreng, daun bawang, terong, pisang, dan semangka.

Sedangkan beras, telur, cabai rawit, daging ayam, cabai merah, timun, wortel, pir, pepaya, dan kentang menjadi penyeimbang karena mengalami deflasi selama bulan April.

Dari sebelas kota IHK di Jawa Timur, Jember menduduki posisi inflasi terendah keempat. Inflasi terendah terjadi di kota Kediri 0,06 persen dan tertinggi terjadi di Kota Surabaya dan Sumenep dengan 0,52 persen.

Hingga bulan ke empat tahun ini, inflasi tahun kalender (YtD) Jember sebesar 1,35 persen sedangkan inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,73 persen terendah se Jawa Timur.(thn)