Muhammad Fawait sempat melakukan orasi politik hampir selama 40 menit saat mengembalikan berkas pendaftaran ke kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Sabtu (11/5/24).

Fawait menyinggung berbagai fenomena yang terjadi di Jember. Diantaranya masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), stunting, hingga soal infrastruktur bandara yang terbelakang dibandingkan Banyuwangi.

Potensi pariwisata Jember, baik wisata alam maupun wisata buatan belum tergarap dengan maksimal. Titik pembangunan ekonomi yang masih berfokus pada area kampus dan belum merata.

Juga alasan kenapa Jember masih tertinggal, sebab tidak dilalui infrastruktur jalan tol. Sehingga akses untuk bisa ke Jember membuat investasi tidak dapat berjalan maksimal.

Menurut Fawait, membangun Jember butuh anggaran yang besar. Tidak cukup mengandalkan APBD, sehingga butuh diplomasi dengan pemerintah pusat agar bantuan-bantuan bisa digelontorkan.

Fawait menyebut Jember butuh pemimpin yang digembleng partai dan memiliki jaringan pusat, bisa membangun diplomasi dengan baik. Sehingga bisa meyakinkan pemerintah posisi strategis Jember sampai ada APBN yang masuk ke Jember.(thn)