Menerima banyak keluhan masyarakat terutama dari petani terkait pupuk subsidi dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET), Komisi B DPRD Jember memanggil pihak terkait untuk melakukan audiensi, Kamis (13/2/25).

Dalam rapat bersama perwakilan Pupuk Indonesia, Distributor, Dinas TPHP dan Dinas Perdagangan, dewan menelusuri penyebab mahalnya harga pupuk subsidi.

Harga pupuk subsidi jenis urea dari Distributor ke kios Rp 2.175 per kilogram, sedangkan NPK penebusan kios ke distributor Rp2.225 per kilogram. Dengan fee sebesar Rp 75 per kilogram.

Berdasarkan kesepakatan dalam rapat, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto meminta pihak-pihak terkait turut mengawasi sehingga tidak ada lagi harga dijual di atas HET.

Terutama terkait standar operasional pengambilan pupuk dan alat-alat pelengkap di kios. Karena banyak ditemukan di kios-kios saat penebusan pupuk tidak memberikan nota dan tidak memampang E-RDKK kelompok tani. 

Bahkan ada indikasi kios menyelewengkan pupuk subsidi untuk petani serta menjual di luar wilayah sesuai ketentuan. Saat ini di wilayah Kabupaten Jember ada 16 distributor resmi dan 535 kios resmi penyalur pupuk subsidi tercatat di Pupuk Indonesia. Dewan meminta agar kios-kios tersebut diawasi secara ketat. 

Aparat penegak hukum juga diminta proaktif bila memang terbukti ada penyelewengan pupuk subsidi sebagaimana diatur dalam undang-undang. Dengan langsung memberikan sanksi tegas berupa pidana atau sesuai ketentuan.

Tentu hal ini juga berlaku bagi kios-kios yang tidak secara profesional dalam melayani petani. Hal tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan.

Dewan juga meminta ada revitalisasi kelompok tani dengan melibatkan pemuda-pemuda serta perempuan agar kualitas kelompok tani menjadi lebih baik.(thn)