KISAH SANTRI THAILAND MONDOK DI JEMBER, TERKENDALA BAHASA NAMUN TAK PERNAH MINDER

KISAH SANTRI THAILAND MONDOK DI JEMBER, TERKENDALA BAHASA NAMUN TAK PERNAH MINDER

KISAH SANTRI THAILAND MONDOK DI JEMBER, TERKENDALA BAHASA NAMUN TAK PERNAH MINDER

Mulanya tidak mudah bagi Zulfa Yanya, seorang santriwati asal Patani Selatan, Thailand yang mondok di Ponpes Nurul Islam Jember. Perbedaan bahasa sempat menjadi kendala saat dirinya pertama kali datang ke Jember.

Tiga tahun ia habiskan untuk mengenyam ilmu agama di Ponpes Nuris Antirogo. Kini Zulfa melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi Islam di Jember. Ia yang sudah memasuki semester 4 ini juga nampak sudah fasih berbahasa Indonesia.

Menurutnya, kehidupan khususnya Bulan Ramadan di Jember tidak terlalu jauh berbeda dengan dirinya berasal. Hanya di daerahnya jarang orang tadarus di Masjid. Kebanyakan dilakukan di rumah masing-masing.

Lima tahun berada di Jember membuatnya semakin kerasan. Keramahan sesama santriwati menjadi alasan ia betah tinggal di Jember. Bersama santriwati lainnya, Zulfa mengisi waktu selama Ramadan dengan kegiatan-kegiatan kajian, tadarus, hingga belajar berwirausaha di Ponpes Mahasiswa Entrepreneur Nuris 2.

Zulfa bercerita, sebelum pandemi covid-19, ada ratusan pelajar Thailand yang ada di Jember. Namun karena pandemi, hanya sedikit yang bertahan. Kini hanya sekitar 30 orang tersisa.

Meski jauh dari rumah dan terkadang rindu keluarga, Lebaran tahun ini ia memutuskan untuk merayakan di Jember bersama teman-temannya.

Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Abdu mengungkapkan, ada beberapa santri yang berasal dari Malaysia, Thailand, dan Singapura yang mondok di Nuris.

Selama berinteraksi, kesulitan bahasa dapat diatasi dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Sehingga dapat berkomunikasi lancar dengan teman-temannya.

Di samping kegiatan rutin seperti mengaji kitab, khotmil Quran, tadarus, para santri luar negeri juga belajar berinteraksi dengan masyarakat sekitar untuk memahami budaya. Selain itu juga para santri diajak belajar kewirausahaan.

Gus Abdu berharap, kedepannya lebih banyak santri dari luar negeri bahkan Timur Tengah yang bisa ngaji di Jember selama bulan Ramadan.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B