Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember merespons baik rencana pemerintah yang memperbolehkan masyarakat salat tarawih berjamaah di masjid dan mudik tahun ini. Sebelumnya, rencana pemerintah itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (23/3/2022) malam. Dengan pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 terus membaik, sehingga pemerintah berani mengambil beberapa langkah pelonggaran.

Kepala MUI Jember, KH. Abdul Haris, kepada K Radio, Kamis (24/3/2022), mengungkapkan bahwa rencana baik itu perlu didukung. Menurutnya kebijakan yang dibuat pemerintah memang harus sesuai dengan kemaslahatan masyarakat. Pihaknya yakin, rencana dari pusat itu sudah dipikirkan dengan matang oleh tim ahli.

Selain itu, Haris menyebut bahwa kedua hal itu merupakan momentum yang ditunggu umat Islam setelah 2 tahun sebelumnya dibatasi karena pandemi Covid-19. Meski demikian, dirinya tetap mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Jika memang sedang sakit, lebih baik diurungkan niat untuk berjamaah di masjid. Pihaknya pun masih menunggu terkait aturan lebih lanjut mengenai rencana kebijakan tersebut.

Selain MUI Jember, salah satu warga di Kecamatan Sumbersari, Rivaldi, juga sangat menantikan kebijakan yang memperbolehkan tarawih berjamaah di masjid. Menurutnya, hal itu merupakan momen yang sangat ditunggu saat Ramadan. Ia merasa selama 2 tahun terakhir ini, ada yang kurang ketika Ramadan tiba karena tidak bisa tarawih berjamaah di masjid.(ibl)