Di era pemerintahan Prabowo, Indonesia ditargetkan mencapai swasembada pangan dalam 4-5 tahun lagi. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Presiden Prabowo Subianto menggolontorkan dana sebesar Rp 15 triliun untuk program cetak sawah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pertanian Universitas Jember (UNEJ), Prof. Dr. Ir Soetriono, M.P, Jumat (1/11/24) kepada K Radio mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan maka kecukupan pangan secara nasional, daerah, dan juga rumah tangga harus terpenuhi. Dan jika sudah masuk dalam rumah tangga maka itu terkait asupan gizi yang ada di rumah tangga. Apabila itu terjadi, sudah dapat dikatakan Indonesia sudah mengalami ketahanan pangan.
Menurut Soetriono, cetak sawah seperti dengan membuka lahan baru merupakan upaya Presiden Prabowo untuk mencukupi produksi pangan dalam negeri.
Cetak sawah akan menambah luasan lahan pertanian, sehingga produksinya diharapkan bisa bertambah. Dukungan teknologi juga akan berdampak signifikan pada pertambahan produktivitas hasil pertanian. Jika produksi dan produktivitas ditambah, maka kecukupan pangan akan dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri, tidak dengan impor. (dhi)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.