Hingga akhir bulan Mei 2024, tren kasus DBD di Kabupaten Jember mengalami penurunan. Namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap anomali cuaca hujan yang sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jember, dr. Rita Wahyuningsih, Selasa (4/6/24) menyampaikan, selain musim kemarau penurunan kasus DBD juga karena sudah banyak aktifnya kembali kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan masyarakat.
Masyarakat juga semakin sadar menggunakan anti nyamuk, baik berupa tanaman, lotion, kelambu, atau cara-cara lainnya untuk mencegah serangan nyamuk.
Dinkes mencatat, hanya ada tujuh kasus DBD pada minggu ketiga bulan Mei. Kejadian DBD tertinggi terjadi bulan Maret, dimana per minggu jumlah kasus bisa mencapai lebih dari 50. Sedangkan total kasus DBD hingga akhir Mei ada 1.325 dengan korban meninggal sebanyak 9 orang.
Dinkes juga mengingatkan bahaya dari fogging bila dilakukan terlalu sering. Karena dapat menyisakan residu hingga berhari-hari yang membahayakan anak-anak atau lansia yang rentan terhadap obat-obatan yang terkandung di dalamnya.
Kepada masyarakat yang biasa menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari, agar menutup dan menjaga kebersihan tandon dari jentik nyamuk. Dapat dengan menggunakan abate yang diperoleh gratis dari puskesmas atau dengan diberi ikan pemakan jentik nyamuk.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.