Sudah berjalan selama 25 tahun, tahun ini Warung Kasih (Warsih) di halaman Panti Siwi Jalan R.A Kartini Lingkungan Kepatihan, Kaliwates, Jember kembali turut meramaikan Bulan Ramadan.

Warung yang dikelola Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) itu menjual nasi untuk berbuka puasa dengan harga hanya Rp3.000.

Ketua WKRI Jember Elly menceritakan, awal mula kegiatan Warsih ini pada tahun 1999. Saat itu banyak biarawati ketika pulang sore hari di bulan puasa meggunakan becak atau ojek.

Lalu biarawati bertanya kepada tukang becak dan ojek, ternyata kebanyakan dari mereka belum makan dan rumahnya jauh. Sementara penghasilan para tukang becak dan ojek kala itu juga terbilang pas-pasan.

Lalu lahirlah gagasan sebagai bentuk kepedulian antar umat beragama, untuk mendirikan warung dengan harga murah bagi siapa saja yang berpuasa dan rumahnya jauh.

Karena harga nasi yang dijual murah, secara gampang dinamakan warung murah. Seiring berjalan waktu kini menjadi warung kasih.

Nasi yang dijual ini sudah lengkap dengan lauk pauknya. Isinya selain nasi ada lauk telur, mie, daging ayam, sayur, dan sambal. Bila di warung lainnya kurang lebih seharga Rp10.000-Rp15.000.

Tahun-tahun sebelumnya nasi di warung kasih hanya dijual Rp2.000. Namun di tahun ini karena adanya kenaikan harga beras dan bahan-bahan pokok yang cukup tinggi, harga nasi Warsih ikut naik.

Elly berharap, dengan niatan berbagi ini, mereka ingin membantu umat muslim yang berpuasa dan rumahnya jauh agar tidak kelaparan di jalan, terutama para tukang ojek dan tukang becak.

Berbeda dengan tahun lalu, nasi dijual dengan bentuk bungkusan maka Ramadhan tahun ini disajikan di atas piring. Selain agar bisa dimakan di tempat, juga untuk mengurangi sampah. Hanya di hari pertama pembukaan saja nasi dijual bungkusan.(thn)