Rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 disebabkan karena masyarakat merasa jenuh dengan pemilihan umum.

Hal itu dikatakan Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur, Habib M. Rohan saat memantau rekapitulasi perolehan suara Pilkada serentak tingkat kabupaten di Jember, Kamis (5/12/24).

Habib menyebut, sementara rata-rata tingkat partisipasi pemilih di Jawa Timur bila digeneralisasi hanya berada di angka 69 persen. KPU sebelumnya menarget tingkat partisipasi pemilih bisa melebihi Pileg dan Pilpres kemarin, yakni di atas 80 persen.

Sementara untuk kabupaten Jember, dengan jumlah DPT 1.955.219 pemilih, suara yang digunakan dalam Pilkada berjumlah 1.111.492 suara. Atau dengan kata lain hanya sekitar 57 persen saja yang menggunakan hak pilihnya. 

Selebihnya sebanyak 843.727 suara tidak digunakan oleh pemilih atau sekitar 43 persen suara dari jumlah daftar pemilih tetap.(thn)